"Saya masih ingat rasanya, waktu 5 jari itu mampir di pipi ini.
Semenjak itu, sebutan "beliau" dirasa terlalu berlebihan. Maka saya memutuskan sebutan "beliau" h a r u s diganti menjadi dia. Cukup dia.
Sakitnya tidak seberapa. Tapi hati saya luka.
Mungkin, bukan cuma luka.
Tapi cacat.
Dan permanen."
Whoa
Aku, bukan aku.