Cuih! Ijinkan aku meludah sekali untuk belenggu masa lalu yang terus menghantui.
Kenapa...harus....aku?
Harusnya...aku...tidak...disini. Tempat ini terlalu baik untuk orang munafik sepertiku. Aku tidak sebaik itu. Kalian harus liat busuknya. Ya, permalukan saja aku di depan dunia! Biar aku lega. Biar impas semua. Jangan, jangan perlakukan aku sesopan itu. Sungguh, sungguh mati aku tidak layak. Bagaimana caranya lepas dari belenggu ini? Tobat. Aku ingin tobat. Aku takut, kiamat rasanya semakin dekat.
Sudahlah, jangan berusaha mengerti. Semakin mendalami, kalian akan semakin tersesat.
****Kenapa...harus....aku?
Harusnya...aku...tidak...disini. Tempat ini terlalu baik untuk orang munafik sepertiku. Aku tidak sebaik itu. Kalian harus liat busuknya. Ya, permalukan saja aku di depan dunia! Biar aku lega. Biar impas semua. Jangan, jangan perlakukan aku sesopan itu. Sungguh, sungguh mati aku tidak layak. Bagaimana caranya lepas dari belenggu ini? Tobat. Aku ingin tobat. Aku takut, kiamat rasanya semakin dekat.
Sudahlah, jangan berusaha mengerti. Semakin mendalami, kalian akan semakin tersesat.
Eh, kenapa tidak? Lagipula, rasanya...cuma aku yang mampu.
