belakangan ini, roda hidup lagi berputar dengan tidak santai. saya baru saja menikmati hidup yang damai, tenang, benar-benar baru sebentar. tiba-tiba titik itu sudah berpindah kembali ke bawah. paling bawah sepertinya, sampai saat ini.
sebetulnya, saya bukan orang yang sarkas sama hidup. saya selalu belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang udah ada. meskpun terkadang iya, saya jarang sekali berusaha meminta lebih atas apa yang saya dapatkan. apa yang saya terima berarti itulah yang memang seharusnya saya terima, tanpa berusaha kritis sama sekali untuk dapat lebih.
tapi lama kelamaan masalah yang datang ga kunjung tenang, malah makin rusuh. bisa dibilang bukan masalah yang ringan untuk ukuran remaja seumuran saya. saya bukannya menyalahi semuanya, tidak ada yang salah disini. saya sadar ini semua akan berguna nantinya. tapi saya lelah. lelah sekali. beban pikiran terlalu banyak menumpuk, sementara punggung tulus untuk berbagi begitu susah dicari.
tapi lama kelamaan masalah yang datang ga kunjung tenang, malah makin rusuh. bisa dibilang bukan masalah yang ringan untuk ukuran remaja seumuran saya. saya bukannya menyalahi semuanya, tidak ada yang salah disini. saya sadar ini semua akan berguna nantinya. tapi saya lelah. lelah sekali. beban pikiran terlalu banyak menumpuk, sementara punggung tulus untuk berbagi begitu susah dicari.
akhirnya, lagi-lagi kepada layar saya bercerita. menumpahkan semuanya, tanpa ada yang ditutupi. transparan. biar! ah, biar semua tau. toh layar ini sangat pengertian, tidak akan berkomentar sedikitpun.
lalu..........saya harus apa? saat bendera permusuhan kepada dunia telah saya angkat tinggi-tinggi begini, siapa yang bisa bantu buat menurunkan? saya tau ini salah. tapi ini semua akumulasi rasa muak, eneg, kesal, benci, marah, dan kecewa saya sama hidup. rasanya saya udah mencoba buat selalu jadi lebih baik, tapi kenapa malah begini? huaah ga adil.
saya bukan penganut sekte 'life sucks' kok. saya cenderung antipati malahan. karena menurut saya, hidup itu enak, asal tau cara menikmatinya dan terus bersyukur. TAPIIIIIII...adakah dari kalian yang bisa ngajarin saya gimana cara menikmati hidup dengan masalah begitu banyak? apakah dengan kabur(-kaburan lagi)? atau menangis? atau cuek bebek? atau bagaimanaaaaaa? atau....kah saya harus menyerah? satu kata yang sudah hampir tidak pernah mampir ke kamus hidup saya belakangan ini. sejak turning point kali itu. masa iya saya harus kalah sama keadaan?
tapi sialnya, belum masalah satu selesai (yang nampaknya akan selesai waktu semut jadi presiden), muncul lagi yang baru.......dan lebih menyakitkan. iyaiya. saya tau, masalah akan terus menerus dateng begitu masalah satu selesai. sadar kok, sungguh! tapi.......masih terhitung manusiawi bukan kalau saya butuh istirahat?
shitty -_-
I......just need someone to talk to. about life, about my problem, about everything.
siapapun deh.........hhh