begitu tinggal selangkah lagi, waktu tinggal memuntahkan inspirasi, hanya tinggal sedikiiiiiiit lagi,
tiba-tiba otak ku berhenti. berhenti yang abadi.
gawat! semua jadi kabur. mendadak buyar semua. BUYAR!
kamu, si inspirasi lagi-lagi pergi..
ya ampuuun..
apa harus selamanya aku terus hidup bersama si kertas dan pensil?
agar tiap kamu datang, aku dapat menangkap dan mengabadikanmu di suatu media bernama tulisan.
apa harus selamanya aku terus hidup bersama si kertas dan pensil?
agar tiap kamu datang, aku dapat menangkap dan mengabadikanmu di suatu media bernama tulisan.
sungguh lincah larimu, wahai inspirasiku!
ah, mendadak aku kesal!
sial.